oleh

Mori Hanafi Dorong Pemprov NTB dan Amman Bersatu Lobi Pemerintah Buka Ekspor Konsentrat

Mataram — Anggota DPR RI asal NTB, Mori Hanafi, mendorong Pemerintah Provinsi NTB bersama PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) untuk bersinergi dalam melobi pemerintah pusat guna membuka kembali izin ekspor konsentrat tambang.

“Tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Harus kompak. Dulu PT Amman memang diizinkan ekspor, tapi dikenakan pajak tambahan 15 persen. Yang penting keran ekspornya dibuka dulu. Pajaknya besar, tapi bisa didiskusikan,” ujar Mori pada Selasa (17/6/2026).

Pernyataan tersebut merespons rencana pemerintah pusat membuka relaksasi ekspor bagi PT AMNT di Kabupaten Sumbawa Barat. Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam Musrenbang NTB 2025 mengungkapkan sedang menjajaki pembicaraan dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait hal ini.

Mori menilai larangan ekspor konsentrat terjadi karena smelter PT AMNT di KSB belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini menempatkan pemerintah daerah pada posisi serba salah.

“Ini bukan hal baru. Pada era Presiden Jokowi, beliau bahkan dua kali datang langsung meninjau pembangunan smelter tersebut,” ucapnya.

Ia menekankan bahwa optimalisasi smelter tidak semudah yang dibayangkan. Menurutnya, proses pemurnian mineral merupakan teknologi baru di Indonesia, khususnya bagi PT Amman.

“Smelter ini barang baru. Prosesnya rumit, investasinya besar. Harus ada pembelajaran lanjutan bagi PT AMNT untuk mengoperasikannya secara maksimal,” tambah Mori.

Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan AMNT demi kepentingan ekonomi daerah.

“Investasi smelter ini luar biasa besar. Jadi, ini tugas bersama agar bisa difungsikan maksimal,” ujarnya.

Selain itu, Mori menyinggung kontribusi penting PT AMNT terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya melalui pembayaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).

“Kalau PT Amman belum bayar pajak bahan bakar, kondisi fiskal daerah bisa defisit. Tapi kalau sudah bayar, ekonomi NTB bisa surplus. Apalagi kalau ekspor tambang kembali dibuka,” jelasnya.

Sebagai informasi, smelter pemurnian tembaga dan logam mulia milik PT Amman Mineral Internasional di KSB telah diresmikan pada 2024 dengan total nilai investasi mencapai Rp21 triliun.(M1)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *