DEIR EL-BALAH, GAZA — Kekerasan di Gaza belum juga mereda. Di tengah eskalasi konflik antara Israel dan Iran, militer Israel justru kembali melancarkan serangan brutal ke arah warga sipil Palestina yang sedang mengantre bantuan kemanusiaan.
Menurut laporan langsung jurnalis Tareq Abu Azzoum dari Deir el-Balah, pasukan Israel menembaki kerumunan warga yang tengah mencari bantuan di Koridor Netzarim dan kota Rafah, selatan Gaza. Setidaknya lima warga Palestina tewas dan lebih dari 50 orang lainnya luka-luka dalam insiden yang terjadi tanpa peringatan apapun dari militer.
“Pasukan Israel tidak memberikan peringatan sebelum menembaki kerumunan yang kelaparan. Ini benar-benar menjadi tragedi bagi warga sipil,” ungkap sejumlah saksi mata di lokasi kejadian.
Tragedi ini menjadi semakin memilukan karena terjadi di titik distribusi bantuan kemanusiaan—yang seharusnya menjadi zona aman. Namun kini, lokasi-lokasi distribusi bantuan justru berubah menjadi ‘jebakan maut’ bagi warga Gaza.
Laporan dari organisasi-organisasi kemanusiaan juga menguatkan kecaman terhadap serangan ini. Mereka menyebut bahwa menyerang warga sipil yang mencari bantuan sepenuhnya melanggar prinsip dasar kemanusiaan dan menunjukkan penghinaan terhadap hukum internasional.
“Ini bukan hanya pelanggaran, tapi juga upaya sistematis untuk mematahkan harapan rakyat Gaza yang sudah hidup dalam kelaparan dan penderitaan luar biasa,” kata seorang relawan lembaga kemanusiaan internasional.
Konflik di Gaza kini tak hanya soal perang bersenjata, tetapi juga perjuangan untuk bertahan hidup di tengah kelaparan dan hilangnya rasa aman, bahkan di titik distribusi bantuan.(M1)
Komentar